Menurut Statistik dari Data.ai, “Di tahun 2022, orang Indonesia menghabiskan waktu dengan gawainya selama 5,7 jam perharinya.” Penulis sendiri kedapatan screen time 7 jam 49 menit perhari dengan gawainya.
Menulis bagi saya adalah hal yang sangat mewah, mengapa? karena saya bisa dibilang bukan penulis mania, yang menghabiskan waktunya untuk memencet-mencet tombol keyboard sepanjang harinya, baik di hp maupun pada pc.
Sebagai pemuda untuk perkara texting di hp, kebanyakan saya pakai untuk sekedar chatting dengan gebetan, terkadang menulis opini jelek di konten Youtube seseorang, ngecuit hal remeh temeh, paling banter untuk penulisan ide-ide ataupun judul yang tiba-tiba selip di prefrontal cortex, hal itu membuat image lumrah saya menggunakan hp hanya untuk perkara kasual saja dan enggan untuk memakainya sebagai kebutuhan menulis yang panjang-panjang.
Kemarin saya iseng, kebetulan dapet ide nomplok sehabis bangun pagi. Bergegaslah saya mengisi kolom judul tanpa pikir panjang, tiba-tiba komat-kamit bercerita muncul dari dalam prefrontal cortex saya, dan saya berhasil menuntaskan tulisan seperlahapan Momogi, cukup dengan 14 menit screen time di Medium.
Tanpa disadari kita luput terhadap benda kecil bernama hp, malah memilih menggunakan hp hanya sebagai benda persegi panjang yang menghibur. Padahal banyak sekali manfaat lain dari hp, misalnya seperti saya, menghasilkan sebuah artikel seperlahapan Momogi, “Eh btw, kemarin Momogi katanya jadi agak gedean dikit ya?”
Mungkin, mulai sekarang saya akan lebih banyak menggunakan hp kecil ini untuk kebutuhan menulis saya, ketimbang mendiamkannya dalam penjara scroll medsos vertikal tak berkesudahan tanpa memasukkannya ke dalam otak sedikitpun.
Sekian, terima kisah.