20 Menit Menulis

Roni Jon
2 min readJan 22, 2024

--

Kebetulan kedapatan quote salah satu penulis favorit saya, tulisan itu berada di snippet salah satu artikelnya, Mas Ivan Lanin namanya. “Lebih baik tidak sempurna, tetapi selesai, daripada sempurna, tetapi tidak kunjung rampung” tulisnya.

Kebetulannya lagi saya dapat ide dari beliau, dan terbitlah judul “20 Menit Menulis” ini. Tapi ya ndak 20 menit juga kayaknya, saya sanggup menuntaskan buaian ini. Mungkin akan saya pasang timer “oya, bener juga !” Si penulis akhirnya bergegas mulai memasang pewaktu di gawainya.

“Yok kita mulai!”

Mungkin ini akan berbentuk semacam morning pages, tapi nulisnya malem hari.

Pembaca : “Emang apa bang, morning pages itcu?”

Penulis : “Entar gue googling dulu yak, dikejar waktu nih!”

Beberapa menit kemudian

Penulis : “Sebentar-sebentar, gue inget. Kemarin sempet nonton salah satu konten kreator produktif. Bentar ya gue cari dulu di arsip otak gue.”

Penulis : “Jadi morning pages, kalo yang gue tangkep dari si konten kreator produktif itu, adalah sebuah metode jurnaling via menulis. Dengan menuliskan apa saja, yang kamu riuhkan di dalam otakmu yang mungil itu pada waktu pagi hari. Riuh itu dapat berupa, masalahmu dengan pacar, gebetan kamu yang tiba-tiba menghilang, kegiatanmu yang tidak konsisten, dosa-dosamu di masalalu, pokoknya semua hal yang ada di kepalamu sewaktu pagi menjelang.”

Penulis : “Hal ini bertujuan agar kita bisa lebih produktif menjalani hari, dengan harapan tidak kepikiran dengan ruwetnya otak kita yang kompleks itu. Tanpa disadari, terkadang ketika kita melakukan suatu kegiatan produktif, eh tiba-tiba malah keinget kenangan bersama mantan.” Kan ga lucu.

Penulis : “Anjir, gue malah jelasin morning pages, ah yaudin toh udah 20 menit juga.”

Kembali ke tema “20 Menit Menulis” tadi, kalo boleh gue rangkum. Begini runutannya.

  • 5 menit pertama, gue bengong menatapi kanvas kosong medium.
  • 10 menit gue mulai pasang timer. Udah ngasilin beberapa butir tulisan.
  • 15 menit gue sembari browsing, sembari juga mengingat-ngingat tentang video morning pages yang gue tonton, dan hal-hal yang ada di otak gue.
  • 20 menit gue mencoba menulis runutannya.
  • Sebenarnya ini lebih dari 20 menit, tapi karena, ah yaudahlah. Karena gue masih harus ngedit thumbnail, nyari referensi dikit-dikit. Anggep aja 20 menit lebih dikit, dah gitu aja ya.

Sekian proses menulis 20 menit ini. Kesimpulannya, “kalo kalian mau menulis panjang dan berkualitas kurang dari 20 menit itu, mending nge-cuit aja Cuih.” Karena “mustahil woy” beda kalo klean anaknya J.K Rowling.

Semoga harimu menyenangkan.

--

--

Roni Jon
Roni Jon

No responses yet